Terduga pelaku judi sabung ayam digelandang ke Mapolresta Palu pada penggerebekan di Kelurahan Petobo, Palu Selatan, Pali, Sabtu (10/5/2025). (Foto: Humas Polresta Palu)
| |

Sabung Ayam di Petobo: Jejak Perjudian yang Tak Kunjung Usai

PALU, pojokPALU | Matahari sore belum sepenuhnya tenggelam ketika iring-iringan kendaraan aparat kepolisian memasuki Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan. Sabtu (10/5/2024) itu, petugas berseragam bergerak cepat menuju sebuah lokasi yang diduga menjadi arena sabung ayam, sebuah praktik perjudian yang masih mengakar kuat di berbagai wilayah.

Ilustrasi penangkapan tersangka pengedar sabu. (bmzIMAGES/bmz)
|

Operasi Senyap, RRD Ditangkap dengan Puluhan Paket Sabu

PALU, pojokPALU | Suasana tegang menyelimuti Jalan Lekatu, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Rabu (24/4/2025). Tepat pukul 14.00 WITA, Tim Opsnal Satresnarkoba Polresta Palu berhasil menangkap seorang pria berinisial RRD (39), warga Kelurahan Tatura Selatan, yang diduga kuat sebagai pengedar narkotika jenis sabu. Penangkapan ini merupakan hasil operasi senyap yang telah direncanakan selama beberapa hari.

Pemudik bersiap-siap berangkat ke Makassar dengan bus terakhir di Terminal Angkutan Darat Tipo, Palu, Sabtu (29/3/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)
| |

Mudik Terakhir dari Palu: Perjalanan Panjang Menuju Kampung Halaman

pojokPALU | Senja baru saja menyapa langit Kota Palu ketika bus terakhir di Terminal Angkutan Darat Tipo bersiap mengantarkan pemudik ke tujuan mereka, Sabtu (29/3/2025). Rute Palu-Makassar menjadi perjalanan panjang yang akan ditempuh dalam waktu sekitar 20 hingga 22 jam jika kondisi lalu lintas normal.

Wali Kota Palu membenamkan biopori ke tanah di lingkungan pemukimanw arga Kelurahan Ujuna, Palu, Kamis (27/3/2025). (Foto: Humas Pemkot Palu)
|

Palu Menuju Kota Hijau: Pencanangan 1000 Biopori untuk Masa Depan Berkelanjutan

Langit sore di Kelurahan Ujuna, Palu Barat, terlihat cerah ketika sekelompok warga dan pejabat pemerintah berkumpul dengan penuh semangat. Mereka datang bukan untuk sekadar menyaksikan sebuah seremoni, melainkan menjadi bagian dari sebuah gerakan penting: pencanangan 1000 biopori, sebuah langkah strategis Pemerintah Kota Palu dalam mengatasi tantangan lingkungan dan menghidupkan kembali keseimbangan ekosistem.

Pengurus memercikkan tirta suci kepada umat usai upacara persembahyangan Melasti di Pura Melasti, Pantai Dupa, Palu, Kamis (27/3/2025). (FbmzIMAGES/Basri Marzuki)
| |

Khidmat dalam Terik di Upacara Melasti Sambut Nyepi

Panas matahari siang itu begitu menyengat di Pantai Dupa, Kota Palu. Namun, teriknya cuaca tak menyurutkan langkah umat Hindu yang berpakaian serba putih menuju bibir pantai. Dengan penuh khidmat, mereka membawa sesajen, payung tedung, dan perlengkapan upacara lainnya. Hari itu, Kamis (27/3/2025), mereka tengah melaksanakan upacara Melasti, ritual penyucian diri dan alam sebelum memasuki Hari Raya Nyepi 1947 Saka.

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid (kanan) berbincang dengan Kepala Perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan pada peluncuran QRIS Mantap di Lapangan Vatulemo Palu, Rabu (26/3/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)
| |

Kolaborasi BI Sulteng-Pemkot Palu, Luncurkan QRIS Mantap

Di bawah langit senja Kota Palu, Lapangan Vatulemo menjadi saksi lahirnya inovasi baru dalam dunia transaksi digital. Rabu (26/3/2025), suasana lapangan yang biasanya hanya diwarnai hiruk-pikuk warga, kini tampak lebih semarak. Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bersama Kepala Bank Indonesia Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, berkumpul dengan para pelaku usaha, perwakilan perbankan, serta ratusan anak-anak dari berbagai panti asuhan. Semua hadir untuk menyaksikan peluncuran QRIS Mantap Palu Maju Bersama, sebuah program yang diharapkan dapat membawa kemudahan dalam dunia pembayaran digital di Kota Palu.

Dua pleari adu kecepatan pada Wahidin Ramadhan pangova di Palu, Sabtu (22/3/2025). (Foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki)
| |

Wahidin Ramadhan Pangova: Adu Cepat Tanpa Alas Kaki, Gerimis Tak Surutkan Semangat

LANGIT mendung dan gerimis yang enggan reda, Jalan Dr Wahidin di Besusu Barat, Kota Palu, berubah menjadi arena penuh semangat. Sorak sorai penonton membahana, menyambut kembalinya balap lari tradisional tanpa alas kaki, Wahidin Ramadhan Pangova. Ajang yang telah memasuki tahun ketiganya ini kembali digelar mulai Jumat hingga Minggu (21-23 Maret 2025), menjadi magnet bagi warga yang rindu akan hiburan bernuansa tradisi.